Rabu, 16 Juli 2008

Menulis Dengan Target

Saya menulis dan terus menulis melalui blog saya. Saya menulis tanpa beban dan target. Beban kaitan dengan target. Yang dimaksudkan dengan target adalah sasaran pembaca yang ingin dituju. Karena saya hanya ingin belajar menulis dengan menulis, sebenarnya target ada. Targetnya adalah saya sendiri. Sebuah kepuasan menulis. Tujuan saya adalah hanya untuk belajar menulis. Saya berpedoman pada saya ingin bicara melaui tulisan. Jadi saya menulis sebanyak yang saya ingin katakan. Saya tidak memiliki target di luar diri saya. Saya menulis tanpa beban, tanpa pertimbangan. karena semacam jurnal pribadi atau catatan harian, luapan unek-unek pribadi saja. Saya mencatat apa saja yang saya lihat. Contoh ketika saya melihat dua anak gadis berjilbab yang stiap hari berdiri mengamati sesuatu tak jauh dari gerbang keluar pintu Tol Cibubur. Saya menanykan apa yang mereka kerjakan setiap hari beridiri sambil mengamati pohon dan mencatat. Katanya mereka mengamati monyet. Mereka mengamati tingkah laku para monyet. Apa yang dicatat? Kata seorang gadis, bergerak, duduk, diam cari kutu dan kawin itulah yang dicatatnya. Saya menulis bahwa saya melihat gadis berjilbab pengamat monyet, dengan judul : Bergerak, duduk,cari kutu, diam dan kawin". Saya tidak merasa perlu mencari sumber informasi lain. karena memang hanya sekedar catatan pribadi.

Menulis untuk orang lain berarti menulis dengan target. Kita ingin berkomunikasi dengan pembaca kita. Disini bisa kita bandingan dengan berjualan. Jika kita ingin berjualan maka kita harus memperlakukan pembeli kita sebagai raja. Apa saja yang kita lakukan adalah memberi kepuasan kepada pembeli. Karena mereka adalah target kita. Kita harus mampu membuat mereka menikmati kesenangan dengan membeli barang kita.

Menulis dengan target berarti kita memperlakukan pembaca kita sebagai raja. Tulisan kita harus memberi rasa puas pada pembaca kita. Siapa yang ingin kita puaskan dengan tulisan kita? Kita harus menentukan target kita. Jika target kita adalah anak-anak, maka kita juga harus mamsuki dunia anak dan berbicara untuk dapat dipahami anak-anak. Bila kita ingin menulis untuk kaum wanita dan ibu-ibu, maka kita harus mencari tahu selera para wanita dan ibu-ibu sebagai target kita. Kita harus menulis sesuai dengan minat, tingkat maupun gender. Topik dan bahasa disesuaikan. Karena menulis adalah bicara, maka supaya apa yang kita bicarakan dapat ditterima, kita harus memahami siapa yang menjadi target kita. Kita berbicara kepada target kita melalui tulisan. Sajian kita berupa tulisan harus cocok dengan selera target kita. Karena mereka yang harus kita layani dan kita puaskan dengan tulisan kita.

Tidak ada komentar: